alasan memilih purposive sampling

advertisement

Pengantar

Penelitian adalah bagian penting dari kehidupan manusia. Dalam banyak kasus, penelitian adalah langkah awal dalam menyelesaikan suatu masalah atau mencari solusi untuk permasalahan. Purposive sampling adalah salah satu metode penelitian yang digunakan untuk memilih sampel yang dianggap paling relevan untuk melibatkan dalam penelitian. Purposive sampling dipilih dengan alasan tertentu, dan dalam tulisan ini, akan dijelaskan alasan mengapa metode ini banyak digunakan dalam penelitian.

Apa itu Purposive Sampling?

Purposive sampling merupakan metode dalam penelitian yang memilih sampel dengan alasan tertentu, terutama ketika jumlah sampel terlalu banyak dan terlalu rumit untuk membuat penilaian pada seluruh sampel. Purposive sampling sering digunakan oleh peneliti ketika mereka membutuhkan sampel yang memiliki karakteristik tertentu.

1. Keuntungan Purposive Sampling

Purposive sampling dapat memberikan banyak manfaat bagi peneliti. Berikut adalah beberapa di antaranya:

iklan

👍 Tepat Sasaran: Purposive sampling memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang paling relevan dengan tujuan penelitian. Hal ini karena sampel dipilih karena memiliki karakteristik tertentu yang dianggap penting, sehingga memainkan peran yang tepat sesuai dengan tujuan penelitian.

👍 Ekonomis: Purposive sampling memungkinkan peneliti untuk menghemat waktu dan biaya dalam memilih sampel. Karena sampel dipilih dengan alasan tertentu, peneliti dapat fokus pada sampel yang relevan dan relevan dengan tujuan penelitian.

👍 Memenuhi Kebutuhan Penelitian: Purposive sampling akan memenuhi kebutuhan penelitian, karena sampel dipilih dengan alasan tertentu, peneliti dapat memastikan bahwa sampel yang dipilih dapat memenuhi kebutuhan penelitian.

👍 Dapat Meningkatkan Kualitas Penelitian: Dalam proses pengambilan sampel, peneliti dapat memilih responden yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang memadai, sehingga dapat meningkatkan kualitas penelitian.

2. Kekurangan Purposive Sampling

Meskipun memiliki beberapa keuntungan, terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan metode purposive sampling. Berikut adalah beberapa di antaranya:

👎 Hasil Tidak Representatif: Karena sampel dipilih berdasarkan karakteristik tertentu, hasilnya mungkin tidak mewakili populasi secara keseluruhan. Ini dapat mengurangi validitas dan kepercayaan hasil penelitian.

👎 Keterbatasan Penelitian: Karena hanya menggunakan sampel tertentu, peneliti mungkin tidak dapat mengevaluasi secara menyeluruh masalah yang menjadi fokus penelitian.

👎 Keterbatasan Analisis Statistik: Karena jumlah sampel yang dipilih mungkin relatif kecil, dicapai oleh metode purposive sampling, analisis statistik yang digunakan dalam penelitian dapat menjadi terbatas.

Alasan Memilih Purposive Sampling

1. Memilih Sampel yang Penting

Purposive sampling memungkinkan peneliti untuk memilih sampel yang memainkan peran yang penting dalam penelitian. Dalam beberapa kasus, sampel yang dipilih harus memiliki pengetahuan atau pengalaman khusus dalam topik tertentu.

2. Menghemat Waktu dan Biaya

Proses pengambilan sampel selalu membutuhkan waktu dan biaya. Dalam beberapa kasus, jumlah sampel terlalu banyak dan terlalu rumit untuk membuat penilaian pada seluruh sampel. Purposive sampling memungkinkan peneliti untuk menghemat waktu dan biaya dalam memilih sampel. Sebagai contoh, pada penelitian kanker, mengambil sampel dari seluruh populasi yang menderita kanker akan membutuhkan banyak waktu dan biaya. Purposive sampling memungkinkan peneliti untuk menghemat waktu dan biaya dalam memilih sampel yang tepat.

3. Meningkatkan Kualitas Penelitian

Purposive sampling memungkinkan peneliti untuk memilih responden yang memiliki pengetahuan atau pengalaman yang memadai. Hal ini dapat meningkatkan kualitas penelitian, karena mereka memiliki pengetahuan khusus dalam topik tertentu.

4. Memenuhi Kebutuhan Penelitian

Pemilihan sampel dalam penelitian harus memenuhi kebutuhan penelitian. Purposive sampling akan memenuhi kebutuhan penelitian, karena sampel dipilih dengan alasan tertentu.

5. Menghemat Sumber Daya

Purposive sampling dapat menghemat sumber daya dalam pengambilan sampel. Hal ini karena peneliti hanya mengambil sampel yang menurut mereka memiliki relevansi tertentu dengan penelitian yang mereka lakukan.

6. Menghindari Samle Bias

Pemilihan sampel yang buruk dapat menghasilkan bias. Bias dapat mengurangi kepercayaan hasil penelitian. Purposive sampling dapat membantu menghindari bias karena sampel dipilih berdasarkan karakteristik tertentu.

7. Mendapatkan Hasil yang Lebih Akurat

Purposive sampling dapat memberikan hasil yang lebih akurat dalam penelitian. Kondisi ini terjadi karena terpilihnya sampel yang paling relevan dengan tujuan penelitian. Hal ini dapat meningkatkan validitas dan kepercayaan hasil penelitian.

Tabel: Alasan Memilih Purposive Sampling

Kelebihan Kekurangan
Mengambil sampel yang penting Hasil yang mungkin tidak representatif
Menghemat waktu dan biaya Keterbatasan penelitian
Meningkatkan kualitas penelitian Keterbatasan analisis statistik
Memenuhi kebutuhan penelitian
Menghemat sumber daya
Menghindari sample bias
Mendapatkan hasil yang lebih akurat

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apa itu purposive sampling?

Purposive sampling merupakan metode dalam penelitian yang memilih sampel dengan alasan tertentu, terutama ketika jumlah sampel terlalu banyak dan terlalu rumit untuk membuat penilaian pada seluruh sampel.

2. Apa keuntungan menggunakan purposive sampling?

Beberapa keuntungan dalam menggunakan purposive sampling adalah tepat sasaran, ekonomis, memenuhi kebutuhan penelitian, meningkatkan kualitas penelitian, dan lain-lain.

3. Apa kelemahan dari purposive sampling?

Beberapa kelemahan dalam menggunakan purposive sampling adalah hasil yang mungkin tidak representatif, keterbatasan penelitian, keterbatasan analisis statistik, dan lain-lain.

4. Kapan kita menggunakan purposive sampling?

Purposive sampling digunakan ketika kita perlu memilih sampel yang memiliki karakteristik tertentu yang dianggap penting dalam penelitian.

5. Bagaimana cara memilih sampel dengan purposive sampling?

Sampel dipilih dengan alasan tertentu, terutama ketika jumlah sampel terlalu banyak dan terlalu rumit untuk membuat penilaian pada seluruh sampel.

6. Apa bedanya purposive sampling dengan random sampling?

Pada random sampling, sampel dipilih secara acak dari populasi, sedangkan pada purposive sampling, sampel dipilih karena memiliki karakteristik tertentu yang dianggap penting.

7. Apa yang harus dipertimbangkan saat menggunakan purposive sampling?

Yang perlu dipertimbangkan adalah karakteristik sampel yang dianggap penting dan relevan dalam penelitian.

Kesimpulan

Melalui penjelasan di atas, terlihat bahwa purposive sampling dapat menjadi pilihan tepat dalam penelitian. Selain untuk memilih sampel yang paling relevan dengan tujuan penelitian, purposive sampling juga dapat menghemat waktu dan biaya dalam pengambilan sampel, memenuhi kebutuhan penelitian, meningkatkan kualitas penelitian, menghindari sample bias dan mendapatkan hasil yang lebih akurat. Sementara itu beberapa kelemahan dari purposive sampling adalah hasil yang mungkin tidak representatif, keterbatasan penelitian, keterbatasan analisis statistik dan lain-lain. Namun, kelemahan tersebut dapat diatasi dengan baik dengan penggunaan metodologi yang tepat. Dalam hal ini, penting bagi peneliti untuk memilih metode pengambilan sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian mereka dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya. Dalam hal ini, purposive sampling dapat menjadi metode yang efektif jika digunakan dengan tepat.

Disclaimer

Penulisan ini tidak bermaksud untuk menggurui atau menganggap bahwa metode ini adalah satu-satunya metode pengambilan sampel yang benar. Dalam penelitian, metode pengambilan sampel harus disesuaikan dengan tujuan penelitian dan karakteristik populasi yang diteliti. Oleh karena itu, peneliti disarankan untuk mempertimbangkan metode pengambilan sampel yang berbeda dan memilih yang terbaik sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Scroll to Top