apa yang dimaksud dengan sejarah objektif dan sejarah subjektif
Pendahuluan
Sejarah selalu menjadi topik menarik untuk dibicarakan, baik itu di kalangan akademisi, pelajar, maupun masyarakat umum. Namun, dalam menulis sejarah, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pada artikel ini akan dibahas lebih lanjut mengenai apa yang dimaksud dengan sejarah objektif dan sejarah subjektif beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Apa itu Sejarah Objektif?
Sejarah objektif adalah pendekatan dalam menulis sejarah yang berkonsentrasi pada fakta-fakta sejarah yang dapat diverifikasi secara empiris. Dalam pendekatan ini, sejarawan harus memisahkan fakta dari interpretasi, menghindarkan sudut pandang atau opininya dalam menulis sejarah. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan pengetahuan yang obyektif mengenai sejarah dan dapat diterima oleh siapa saja tanpa perlu memperhatikan sudut pandang penulis.
Kelebihan Sejarah Objektif
👍 Memiliki keakuratan dan kredibilitas yang tinggi👍 Tidak dipengaruhi oleh sudut pandang atau opininya siapa pun, sehingga lebih objektif👍 Dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan yang dapat dipercaya dan diterima oleh komunitas akademis
Kekurangan Sejarah Objektif
👎 Memiliki kecenderungan untuk menghilangkan pandangan dari sudut pandang orang tertentu yang dapat memberikan wawasan yang berharga👎 Melupakan fakta penting yang tidak dapat diverifikasi secara empiris👎 Kurang mampu menangkap nuansa, perasaan dan pengalaman manusia di masa lalu
Apa itu Sejarah Subjektif?
Sejarah subjektif adalah pendekatan dalam menulis sejarah yang lebih memperhatikan pengalaman, perasaan, dan sudut pandang orang tertentu dalam suatu peristiwa sejarah. Dalam pandangan ini, sejarawan diperbolehkan untuk menonjolkan sudut pandang atau opini mereka dalam penulisan sejarah.
Kelebihan Sejarah Subjektif
👍 Mampu menyoroti pengalaman, perasaan dan sudut pandang orang tertentu dalam suatu peristiwa sejarah👍 Mampu menangkap nuansa dan kehidupan manusia di masa lalu👍 Mampu menghargai pengalaman unik yang mungkin hilang dalam sejarah objektif
Kekurangan Sejarah Subjektif
👎 Kurang dapat dipercaya, karena pandangan atau opini sejarawan dapat mempengaruhi pemahaman orang lain tentang suatu peristiwa sejarah👎 Kurang akurat karena pandangan atau opini sejarawan dapat diwarnai oleh bias dan nilai pribadi👎 Tidak dapat dijadikan sumber pengetahuan yang dapat dipercaya oleh komunitas akademis
Perbedaan Antara Sejarah Objektif dan Sejarah Subjektif
Perbedaan utama antara sejarah objektif dan sejarah subjektif adalah pada pendekatan dan proses penulisannya. Sejarah objektif bertujuan untuk mencapai pengetahuan yang obyektif dan dapat diverifikasi, sedangkan sejarah subjektif bertujuan untuk memahami pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah.Tabel berikut ini memberikan perbandingan antara sejarah objektif dan sejarah subjektif:
Sejarah Objektif | Sejarah Subjektif | |
---|---|---|
Tujuan | Mencapai pengetahuan obyektif dan dapat diverifikasi | Memahami pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah |
Pendekatan | Memisahkan fakta dari interpretasi, menghindarkan sudut pandang atau opininya dalam menulis sejarah | Memperbolehkan penonjolan sudut pandang atau opini dalam penulisan sejarah |
Kelebihan | Keakuratan dan kredibilitas yang tinggi, dapat dipercaya oleh komunitas akademis | Mampu menyoroti pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah |
Kekurangan | Terlalu fokus pada fakta dan kurang mampu menangkap nuansa, perasaan, dan pengalaman manusia di masa lalu | Tidak dapat dijadikan sumber pengetahuan yang dapat dipercaya oleh komunitas akademis, pandangan atau opini sejarawan dapat mempengaruhi pemahaman orang lain tentang suatu peristiwa sejarah |
FAQ
Apa bedanya sejarah objektif dengan sejarah yang bias?
Sejarah objektif dan sejarah yang bias merupakan dua hal yang berbeda. Sejarah objektif lebih memperhatikan fakta-fakta sejarah yang dapat diverifikasi secara empiris, sedangkan sejarah yang bias lebih menonjolkan sudut pandang atau opini penulisnya.
Apakah sejarah subjektif selalu tidak dapat dipercaya?
Tidak selalu. Meskipun sejarah subjektif kurang dipercaya secara akademis, pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah dapat memberikan wawasan yang berharga.
Apa tujuan dari penulisan sejarah?
Penulisan sejarah bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa sejarah yang dapat diterima secara objektif.
Apakah sejarah objektif selalu benar?
Tidak selalu. Sejarah objektif tidak dapat menangkap nuansa, perasaan, dan pengalaman manusia di masa lalu.
Apakah sejarah subjektif lebih baik dari sejarah objektif?
Tidak ada pendekatan yang lebih baik atau lebih buruk di antara keduanya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Apakah sejarah harus selalu objektif?
Sejarah harus memenuhi standar keakuratan dan kredibilitas yang tinggi, namun sejarah juga harus mampu menangkap nuansa, perasaan, dan pengalaman manusia di masa lalu.
Apakah sejarawan harus selalu netral?
Sejarawan harus selalu berusaha untuk memisahkan fakta dari interpretasi, namun hal tersebut tidak selalu mudah dilakukan.
Kesimpulan
Dalam menulis sejarah, terdapat dua pendekatan utama yang sering digunakan, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Kedua pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sejarah objektif bertujuan untuk mencapai pengetahuan yang obyektif dan dapat diverifikasi, sedangkan sejarah subjektif bertujuan untuk memahami pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah. Keduanya memiliki perbedaan dalam pendekatan dan proses penulisannya. Meskipun sejarah subjektif kurang dipercaya secara akademis, pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah dapat memberikan wawasan yang berharga.
Apa yang bisa kita pelajari dari sejarah objektif dan sejarah subjektif?
Dari sejarah objektif dan sejarah subjektif, kita dapat mempelajari berbagai hal yang terjadi di masa lalu, baik itu tentang kebudayaan, teknologi, maupun kehidupan manusia. Kita juga dapat mempelajari berbagai nilai-nilai manusia, seperti keberanian, keadilan, dan persatuan.
Bagaimana caranya agar kita dapat memilih pendekatan yang tepat dalam menulis sejarah?
Pilihan antara sejarah objektif dan sejarah subjektif tergantung pada tujuan dan konteks penulisan sejarah tersebut. Sejarah objektif lebih tepat digunakan untuk penelitian akademis yang membutuhkan keakuratan data dan pengetahuan yang diverifikasi secara empiris. Sementara sejarah subjektif lebih tepat digunakan untuk menyoroti pengalaman, perasaan, dan sudut pandang manusia dalam suatu peristiwa sejarah.