apa yang dimaksud dengan sejarah objektif dan subjektif
Pendahuluan
Sejarah merupakan suatu bidang studi yang mempelajari tentang peristiwa masa lalu, baik yang berkaitan dengan kebudayaan, politik, sosial, maupun ekonomi. Sejarah juga menjadi dasar untuk memahami perkembangan suatu peradaban. Dalam menelaah sejarah, terdapat dua pendekatan yang umumnya digunakan, yaitu sejarah objektif dan subjektif. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang apa yang dimaksud dengan sejarah objektif dan subjektif.
Sejarah Objektif
Sejarah objektif merupakan pendekatan yang menganggap bahwa peristiwa sejarah dapat diceritakan secara obyektif, berdasarkan fakta dan data yang ada. Pendekatan ini memandang bahwa sejarah harus disajikan secara netral, tanpa adanya pengaruh atau pandangan subjektif dari penyebar informasi. Dalam sejarah objektif, narasi disusun sesuai dengan struktur kronologis dan menghindari pengambilan sisi atau sudut pandang yang spesifik.
Kelebihan Sejarah Objektif | Kekurangan Sejarah Objektif |
---|---|
1. Menjadi sumber acuan yang dapat dipercaya | 1. Rentannya kecurangan data dalam penyusunan sejarah obyektif |
2. Menghindari terjadinya keberpihakan atau manipulasi data | 2. Kurang mampu memunculkan perspektif orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah |
3. Memudahkan pembaca untuk mengenal peristiwa sejarah secara umum tanpa kecenderungan pandangan atau nilai tertentu | 3. Kurang menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” dalam penjelasan sejarah |
Kelebihan Sejarah Objektif
Source: bing.com Sejarah objektif memiliki kelebihan yaitu menjadikan sumber acuan yang dapat dipercaya. Pada sejarah objektif, data yang disajikan diambil dari data dan fakta yang ada sehingga tidak terdapat manipulasi data dan keberpihakan yang mungkin terjadi.
Source: bing.com Selain itu, sejarah objektif dapat menghindari terjadinya keberpihakan atau manipulasi data yang mungkin terjadi. Hal ini dikarenakan sejarah objektif cenderung netral dan tidak memihak pada satu pihak tertentu sehingga narasi yang disampaikan dapat lebih objektif.
Source: bing.com Sejarah objektif juga memudahkan pembaca untuk mengenal peristiwa sejarah secara umum tanpa adanya kecenderungan pandangan atau nilai tertentu. Dalam sejarah objektif, narasi disusun secara kronologis tanpa adanya pengambilan sudut pandang tertentu yang dapat mempengaruhi pandangan pembaca tentang peristiwa yang sedang dibahas.
Kekurangan Sejarah Objektif
Source: bing.com Namun, sejarah objektif juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan sejarah objektif adalah rentannya kecurangan data dalam penyusunan sejarah. Hal ini terjadi karena data yang disajikan hanya berdasarkan fakta dan data yang ada. Sehingga kemungkinan terjadinya kecurangan data yang dilakukan oleh pihak tertentu tidak dapat dihindari.
Source: bing.com Selain itu, sejarah objektif kurang mampu memunculkan perspektif orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah. Karena sejarah objektif cenderung netral, pandangan dan perspektif dari orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut kurang tergambarkan secara jelas.
Source: bing.com Terakhir, sejarah objektif kurang mampu menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” dalam penjelasan sejarah. Sejarah objektif hanya menyajikan sejarah secara fakta dan data yang ada tanpa menjelaskan alasan atau proses terjadinya peristiwa sejarah tersebut.
Sejarah Subjektif
Sejarah subjektif adalah pendekatan yang menganggap bahwa sejarah dapat diceritakan dengan sudut pandang tertentu dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman, pandangan, atau kepentingan dari penyebar informasi. Dalam sejarah subjektif, penulis memilih sudut pandang yang sesuai dengan pandangan atau kepentingan mereka dalam menyampaikan cerita sejarah. Narasi yang disampaikan dalam pendekatan ini dapat dipenuhi dengan nilai-nilai atau pandangan tertentu.
Kelebihan Sejarah Subjektif | Kekurangan Sejarah Subjektif |
---|---|
1. Mampu memunculkan perspektif orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah | 1. Rentannya keberpihakan atau manipulasi data dalam penyusunan sejarah subjektif |
2. Lebih mampu menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” dalam penjelasan sejarah | 2. Kemungkinan terjadinya pemihakan atau diskriminasi terhadap pihak tertentu dalam sejarah subjektif |
3. Menarik untuk diikuti karena memiliki sudut pandang yang unik dan berbeda dari sejarah objektif | 3. Kurang dapat dijadikan sebagai sumber acuan yang dapat dipercaya karena adanya pengaruh kepentingan atau pandangan tertentu pada narasi sejarah |
Kelebihan Sejarah Subjektif
Source: bing.com Sejarah Subjektif memiliki kelebihan yaitu lebih mampu memunculkan perspektif orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah. Sejarah subjektif lebih menekankan pada sudut pandang tertentu sehingga mampu menggambarkan perspektif, nilai, dan pandangan dari orang-orang yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
Source: bing.com Selain itu, sejarah subjektif lebih dapat menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” dalam penjelasan sejarah karena memiliki pandangan atau kepentingan tertentu dalam menyampaikan cerita sejarah.
Source: bing.com Sejarah subjektif juga menarik untuk diikuti karena memiliki sudut pandang yang unik dan berbeda dari sejarah objektif. Hal ini menjadikan sejarah subjektif lebih menarik untuk dibaca dan dapat meningkatkan minat pembaca untuk memahami sejarah.
Kekurangan Sejarah Subjektif
Source: bing.com Namun, sejarah subjektif juga memiliki kekurangan. Salah satu kekurangan sejarah subjektif adalah rentannya keberpihakan atau manipulasi data dalam penyusunan sejarah subjektif. Hal ini terjadi karena penggunaan sudut pandang tertentu yang dapat mempengaruhi narasi yang disampaikan dan kemungkinan terjadinya keberpihakan atau manipulasi data yang dilakukan oleh pihak tertentu.
Source: bing.com Selain itu, terdapat kemungkinan terjadinya pemihakan atau diskriminasi terhadap pihak tertentu dalam sejarah subjektif. Hal ini dikarenakan penulis sejarah subjektif memiliki pandangan atau kepentingan tertentu dalam menyampaikan cerita sejarah yang dapat mempengaruhi sudut pandang yang digunakan.
Source: bing.com Terakhir, sejarah subjektif kurang dapat dijadikan sebagai sumber acuan yang dapat dipercaya karena adanya pengaruh kepentingan atau pandangan tertentu pada narasi sejarah yang disampaikan. Sehingga, kredibilitas dari sejarah subjektif cenderung dipertanyakan.
FAQ
1. Apa bedanya sejarah objektif dan subjektif?
Sejarah objektif menganggap bahwa peristiwa sejarah dapat diceritakan secara obyektif, berdasarkan fakta dan data yang ada. Sedangkan, sejarah subjektif menganggap bahwa sejarah dapat diceritakan dengan sudut pandang tertentu dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman, pandangan, atau kepentingan dari penyebar informasi.
2. Apa kelebihan sejarah objektif?
Sejarah objektif memiliki kelebihan yaitu menjadi sumber acuan yang dapat dipercaya, menghindari terjadinya keberpihakan atau manipulasi data, dan memudahkan pembaca untuk mengenal peristiwa sejarah secara umum tanpa adanya kecenderungan pandangan atau nilai tertentu.
3. Apa kekurangan sejarah objektif?
Kekurangan sejarah objektif yaitu rentannya kecurangan data dalam penyusunan sejarah obyektif, kurang mampu memunculkan perspektif orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah, dan kurang menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” dalam penjelasan sejarah.
4. Apa kelebihan sejarah subjektif?
Sejarah subjektif memiliki kelebihan yaitu lebih mampu memunculkan perspektif orang-orang yang terlibat dalam peristiwa sejarah, lebih mampu menjawab pertanyaan “mengapa” atau “bagaimana” dalam penjelasan sejarah, dan menarik untuk diikuti karena memiliki sudut pandang yang unik dan berbeda dari sejarah objektif.
5. Apa kekurangan sejarah subjektif?
Kekurangan sejarah subjektif yaitu rentannya keberpihakan atau manipulasi data dalam penyusunan sejarah subjektif, kemungkinan terjadinya pemihakan atau diskriminasi terhadap pihak tertentu dalam sejarah subjektif, dan kurang dapat dijadikan sebagai sumber acuan yang dapat dipercaya karena adanya pengaruh kepentingan atau pandangan tertentu pada narasi sejarah yang disampaikan.
6. Apa implikasi sejarah objektif dan subjektif terhadap pemahaman sejarah kita?
Implikasi dari sejarah objektif dan subjektif terhadap pemahaman sejarah kita adalah pentingnya kritis membaca dan memahami narasi sejarah serta melihat sumber dan alasan di balik narasi tersebut. Dalam memahami sejarah, kita perlu mengetahui perspektif dan kepentingan yang menjadi dasar dari narasi sejarah tersebut.
7. Apakah sejarah objektif atau subjektif yang lebih baik?
Tidak ada pendekatan sejarah yang lebih baik dibandingkan yang lainnya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, hal yang penting adalah kritis dalam memahami narasi sejarah dan selalu mencari sumber dan alasan di balik narasi tersebut.
Kesimpulan
Setelah membaca penjelasan tentang sejarah objektif dan subjektif di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kedua pendekatan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sejarah objektif memandang bahwa peristiwa sejarah dapat disajikan secara netral, sedangkan sejarah subjektif menganggap bahwa sudut pandang tertentu dapat mempengaruhi narasi sejarah yang disampaikan. Namun, dalam memahami sejarah, kita perlu kritis membaca dan memahami narasi sejarah serta melihat sumber dan alasan di balik narasi tersebut.
Disclaimer
Artikel ini ditulis untuk tujuan informasi dan edukasi. Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil oleh pembaca berdasarkan informasi yang terdapat dalam artikel