contoh teori pragmatis
Teori Pragmatik adalah cabang dari Linguistik yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan konteks sosial, kultural, dan psikologis yang digunakan dalam situasi komunikasi. Pragmatika membahas tentang bagaimana bahasa digunakan oleh pembicara dalam konteks yang nyata dan bagaimana penerima pesan memahami tindak tutur yang diucapkan oleh pembicara.
Artikel ini akan membahas contoh-contoh teori pragmatik dalam kehidupan sehari-hari yang mungkin seringkali kita lakukan tanpa sadar. Dalam artikel ini, pembaca akan mempelajari apa itu teori pragmatik, bagaimana teori pragmatik digunakan dalam situasi komunikasi, kekurangan dan kelebihan dari teori pragmatik dan bagaimana teori pragmatik dapat membantu membangun hubungan yang baik antara pembicara dan penerima pesan.
Mengapa Teori Pragmatik Penting?
Sebagai makhluk sosial, komunikasi adalah salah satu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Komunikasi yang effektif membantu kita membangun hubungan yang baik dengan orang-orang disekitar kita, sedangkan komunikasi yang buruk bisa memperburuk hubungan kita dengan orang lain. Oleh karena itu, memahami teori pragmatik sangatlah penting dalam membangun hubungan yang baik.
Contoh 1: “Mau minum?”
Konteks | Tindak Tutur | Maksud |
---|---|---|
Orang yang baru datang ke rumah temannya | “Mau minum?” | Mengajak orang tersebut minum |
Saat sedang makan siang dengan rekan kerja | “Mau minum?” | Menyapa dan menawarkan minuman kepada rekan kerja |
Saat sedang makan malam dengan pasangan | “Mau minum?” | Mengajak pasangan untuk minum bersama |
Contoh diatas menunjukkan bahwa tindak tutur yang sama, dalam konteks yang berbeda-beda, bisa memiliki arti yang berbeda-beda pula. Dalam teori pragmatik, hal ini disebut sebagai “fungsi komunikatif” dari tindak tutur. Suatu tindak tutur bisa memiliki berbagai macam fungsi komunikatif tergantung pada konteks sosial dan situasi komunikasi yang terjadi.
Contoh 2: “Biar saya saja yang selesaiin”
Contoh lain dari teori pragmatik adalah “tindak-tutur penolakan”. Dalam situasi tertentu, seseorang bisa saja menolak tawaran atau permintaan dari orang lain dengan cara yang sopan, namun tetap jelas dan tegas. Contoh tindak-tutur penolakan yang umum adalah “biar saya saja yang selesaiin”. Dalam situasi ini, pemilik rumah menawarkan untuk membantu membersihkan rumah setelah pesta berakhir, namun tamu menolak tawaran tersebut dengan cara yang sopan dan menunjukkan bahwa ia bisa menyelesaikan tugas tersebut dengan sendirian.
Kelebihan dan Kekurangan dari Teori Pragmatik
Kelebihan:
1. Kemampuan untuk memahami bahasa dalam situasi nyata
Dengan memahami teori pragmatik, kita dapat memahami bagaimana bahasa digunakan dalam situasi nyata dan bagaimana dunia sosial mempengaruhi penggunaan bahasa.
2. Membantu membangun hubungan yang baik
Teori pragmatik membantu kita menghindari kesalahpahaman dan salah tafsir yang sering terjadi dalam komunikasi sehari-hari. Dengan mengetahui konteks sosial dan situasi komunikasi, kita bisa menghindari konflik dan membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
3. Menghindari kesalahan dalam interpretasi pesan
Seringkali kita menafsirkan pesan secara tidak tepat karena tidak memperhatikan konteks sosial dan situasi komunikasi yang sedang terjadi. Dengan memahami teori pragmatik, kita dapat menghindari kesalahan dalam interpretasi pesan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Kekurangan:
1. Tidak ada aturan-aturan yang kaku
Teori pragmatik tidak memberikan aturan yang kaku tentang bagaimana seharusnya bahasa digunakan. Hal ini dapat membuat teori pragmatik terasa kurang preskriptif dan membuatnya sulit untuk diaplikasikan secara langsung dalam situasi komunikasi yang kompleks.
2. Konteks sosial yang tidak jelas
Sama halnya dengan kelemahan pertama, konteks sosial yang tidak jelas dapat membuat sulit untuk menerapkan teori pragmatik dalam situasi komunikasi yang kompleks.
3. Kurang relevan untuk komunikasi online
Komunikasi online seringkali tidak memperhatikan konteks sosial yang terjadi. Oleh karena itu, teori pragmatik terkadang tidak relevan untuk digunakan dalam komunikasi online.
FAQ
Apa yang dimaksud dengan teori pragmatik?
Teori pragmatik adalah cabang dari Linguistik yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan konteks sosial, kultural, dan psikologis yang digunakan dalam situasi komunikasi.
Apa fungsi komunikatif dari tindak tutur?
Fungsi komunikatif dari tindak tutur adalah cara pembicara memberikan pesan yang berbeda dalam situasi yang berbeda pula. Tindak tutur yang sama bisa memiliki fungsi komunikatif yang berbeda tergantung pada konteks sosial dan situasi komunikasi yang terjadi.
Bagaimana teori pragmatik dapat membantu membangun hubungan yang baik?
Dengan memahami konteks sosial dan situasi komunikasi, kita dapat menghindari kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi pesan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat membantu kita membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Apakah teori pragmatik memiliki aturan-aturan yang kaku tentang bagaimana seharusnya bahasa digunakan?
Tidak, teori pragmatik tidak memberikan aturan yang kaku tentang bagaimana bahasa seharusnya digunakan.
Apakah teori pragmatik cocok untuk digunakan dalam komunikasi online?
Komunikasi online seringkali tidak memperhatikan konteks sosial yang terjadi. Oleh karena itu, teori pragmatik terkadang tidak relevan untuk digunakan dalam komunikasi online.
Apakah tindak-tutur penolakan termasuk dalam teori pragmatik?
Ya, tindak-tutur penolakan adalah salah satu dari banyak tindak-tutur yang dibahas dalam teori pragmatik.
Apakah teori pragmatik serupa dengan teori semantik?
Tidak. Teori pragmatik dan teori semantik adalah dua bidang yang berbeda dalam Linguistik. Teori semantik membahas tentang arti dari suatu kata atau kalimat, sedangkan teori pragmatik membahas tentang bagaimana bahasa digunakan dalam situasi nyata.
Apakah teori pragmatik hanya berguna dalam komunikasi lisan?
Tidak, teori pragmatik juga berguna dalam komunikasi tulisan. Meskipun dalam komunikasi tulisan tidak ada unsur-unsur non-verbal seperti intonasi dan ekspresi wajah, teori pragmatik tetap berguna untuk memahami konteks sosial dan situasi komunikasi yang terjadi.
Bagaimana cara menerapkan teori pragmatik dalam kehidupan sehari-hari?
Salah satu cara untuk menerapkan teori pragmatik dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan memperhatikan konteks sosial dan situasi komunikasi yang terjadi sebelum mengeluarkan tindak tutur. Dengan memperhatikan konteks sosial dan situasi komunikasi, kita dapat meminimalkan kesalahan interpretasi pesan.
Apakah teori pragmatik berguna dalam bisnis?
Ya, teori pragmatik sangat berguna dalam bisnis. Dalam bisnis, hubungan yang baik antara karyawan dan atasan atau antara perusahaan dan pelanggan sangatlah penting. Dengan memahami teori pragmatik, kita dapat membangun hubungan yang baik dan menghindari kesalahpahaman yang bisa merugikan bisnis.
Apakah teori pragmatik serupa dengan teori sosiolinguistik?
Tidak, meskipun keduanya membahas tentang bahasa dalam konteks sosial, teori pragmatik dan teori sosiolinguistik adalah dua bidang yang berbeda dalam Linguistik. Teori sosiolinguistik membahas tentang hubungan antara bahasa dengan faktor sosial seperti gender, usia, dan status sosial.
Apakah teori pragmatik cocok untuk digunakan dalam situasi komunikasi yang formal?
Tergantung pada situasinya. Dalam situasi komunikasi formal seperti wawancara kerja atau presentasi, konteks sosial dan situasi komunikasi lebih kaku dan formal. Oleh karena itu, teori pragmatik mungkin tidak selalu cocok untuk digunakan dalam situasi komunikasi formal.
Apakah teori pragmatik berguna untuk memahami bahasa asing?
Ya, teori pragmatik berguna untuk memahami bahasa asing. Dengan memahami konteks sosial dan situasi komunikasi, kita dapat lebih mudah memahami makna dari kata-kata dan kalimat dalam bahasa asing.
Apakah teori pragmatik berguna dalam hubungan antar budaya?
Ya, teori pragmatik sangat berguna dalam hubungan antar budaya. Dalam situasi antar budaya, konteks sosial dan situasi komunikasi seringkali berbeda dari budaya kita sendiri. Dengan memahami teori pragmatik, kita dapat meminimalkan kesalahpahaman dan membangun hubungan yang baik dengan orang dari budaya yang berbeda.
Kesimpulan
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali melakukan tindak tutur tanpa memperhatikan konteks sosial dan situasi komunikasi yang terjadi. Teori pragmatik membantu kita memahami bagaimana bahasa digunakan dalam situasi nyata dan bagaimana konteks sosial mempengaruhi tindak tutur yang dilakukan. Dengan memahami teori pragmatik, kita bisa menghindari kesalahpahaman dan kesalahan interpretasi pesan yang sering terjadi dalam komunikasi sehari-hari. Teori pragmatik juga membantu kita membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan menghindari konflik yang tidak perlu. Meskipun teori pragmatik tidak memberikan aturan yang kaku tentang bagaimana bahasa seharusnya digunakan, teori pragmatik tetap berguna dalam memahami bahasa dalam konteks sosial yang berbeda-beda.
Kata Penutup
Memahami teori pragmatik sangatlah penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Dengan memperhatikan konteks sosial dan situasi komunikasi, kita bisa menghindari kesalahan interpretasi pesan dan meminimalkan kesalahpahaman yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kita juga harus memperhatikan bahwa teori pragmatik tidak selalu relevan untuk digunakan dalam situasi komunikasi yang kompleks atau dalam komunikasi online. Oleh karena itu, kita harus memahami kapan dan bagaimana teori pragmatik sebaiknya digunakan dalam kehidupan sehari-hari.