jelaskan pengertian sejarah objektif dan sejarah subjektif

Pendahuluan

Sejarah adalah salah satu bentuk ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peristiwa masa lalu. Namun, dalam pengamatannya, sejarah memiliki dua pendekatan utama, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai pengertian sejarah objektif dan subjektif serta kelebihan dan kekurangannya.

1. Pengertian Sejarah Objektif

πŸ” Sejarah objektif adalah pendekatan sejarah yang hanya melaporkan fakta dan kejadian masa lalu secara netral tanpa ada campur tangan penilaian atau opini oleh sejarawan.

Sejarah objektif dapat diartikan bahwa sejarawan hanya mendasarkan penelitiannya pada data dan fakta yang ditemukan dari sumber-sumber tertentu, seperti dokumen atau arsip. Sejarawan harus menjaga keterpisahan emosional dan tetap objektif sehingga tidak terpengaruh oleh opini pribadi atau lainnya. Oleh karena itu, sejarah objektif disebut juga sebagai sejarah faktual.

2. Pengertian Sejarah Subjektif

πŸ” Sejarah subjektif adalah pendekatan sejarah yang berangkat dari perspektif penulisnya sendiri dengan mengungkapkan pendapat, interpretasi dan pandangannya terhadap peristiwa masa lalu.

Sejarah subjektif dapat diartikan bahwa sejarawan mengekspresikan pandangannya melalui sudut pandang pribadi dan memberikan opini atau penilaian atas peristiwa masa lalu. Sejarah subjektif sering disebut sebagai sejarah interpretatif dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti agama, politik dan budaya.

3. Kelebihan dan Kekurangan Sejarah Objektif

Kelebihan Kekurangan

πŸ‘πŸΌ Fakta yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan karena tidak terpengaruh oleh opini dan pandangan subjektif.

πŸ‘πŸΌ Tidak ada penilaian atau opini yang terkesan memihak.

πŸ‘ŽπŸΌ Tidak memperlihatkan konteks sejarah yang lebih luas.

πŸ‘ŽπŸΌ Terlalu fokus pada pengumpulan data dan menyebabkan penelitian menjadi kering tanpa kehidupan.

4. Kelebihan dan Kekurangan Sejarah Subjektif

Kelebihan Kekurangan

πŸ‘πŸΌ Menampilkan sudut pandang yang lebih pribadi dan memberikan penjelasan yang lebih dalam atas peristiwa masa lalu.

πŸ‘πŸΌ Menangkap esensi budaya dan kepercayaan masyarakat.

πŸ‘ŽπŸΌ Terlalu subjektif dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.

πŸ‘ŽπŸΌ Menyajikan opini dan penilaian yang dapat dianggap memihak.

5. FAQ

1. Apa itu sejarah objektif?

Sejarah objektif adalah pendekatan sejarah yang melaporkan fakta dan kejadian masa lalu secara netral.

2. Apa itu sejarah subjektif?

Sejarah subjektif adalah pendekatan sejarah yang mengungkapkan pandangan, interpretasi dan opini penulisnya terhadap peristiwa masa lalu.

3. Apa perbedaan antara sejarah objektif dan sejarah subjektif?

Perbedaan antara sejarah objektif dan subjektif terletak pada cara pandang sejarawan dalam menyajikan interpretasi dan penilaian atas peristiwa masa lalu.

4. Apa saja kelebihan sejarah objektif?

Kelebihan sejarah objektif antara lain adalah fakta yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan karena tidak terpengaruh oleh opini dan pandangan subjektif, serta tidak ada penilaian atau opin yang terkesan memihak.

5. Apa saja kelebihan sejarah subjektif?

Kelebihan sejarah subjektif antara lain adalah menampilkan sudut pandang yang lebih pribadi dan memberikan penjelasan yang lebih dalam atas peristiwa masa lalu, serta menangkap esensi budaya dan kepercayaan masyarakat.

6. Apa saja kekurangan sejarah objektif?

Kekurangan sejarah objektif antara lain adalah tidak memperlihatkan konteks sejarah yang lebih luas, serta terlalu fokus pada pengumpulan data dan menyebabkan penelitian menjadi kering tanpa kehidupan.

7. Apa saja kekurangan sejarah subjektif?

Kekurangan sejarah subjektif antara lain adalah terlalu subjektif dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, serta menyajikan opini dan penilaian yang dapat dianggap memihak.

6. Kesimpulan

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah objektif dan sejarah subjektif memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Sejarah objektif menawarkan kepastian dan kejelasan fakta tanpa campur tangan penilaian subjektif, sedangkan sejarah subjektif lebih memperdalam interpretasi dan pemahaman atas peristiwa masa lalu. Namun, keduanya bisa menjadi sumber informasi yang berharga bagi ilmu pengetahuan sejarah jika digunakan dengan bijaksana.

7. Actionable Conclusion

Sejarah objektif dan subjektif adalah dua pendekatan utama dalam ilmu pengetahuan sejarah. Sebagai pembaca, kita harus bijak dalam mengonsumsi informasi sejarah, baik itu yang bersifat objektif maupun subjektif. Sejarah harus dipahami sebagai sebuah proses yang dinamis dan kontekstual, bukan hanya sekedar serangkaian fakta.

Kata Penutup

Dalam menulis sejarah, penting untuk menjaga objektivitas dan menghindari bias dalam opini atau penilaian. Sejarah harus dipahami sebagai sebuah proses yang kompleks dan multidimensional, yang membutuhkan pemahaman yang mendalam atas konteks sosial, politik, dan budaya suatu masa. Sebagai penutup, mari kita jadikan sejarah sebagai sebuah sumber inspirasi dan pembelajaran untuk mencapai masa depan yang lebih baik.

Similar Posts