mentolerir atau menolerir
Pendahuluan
Masalah tata bahasa memang selalu menimbulkan perdebatan dan kontroversi di kalangan para penutur bahasa Indonesia. Salah satu contohnya adalah perbedaan penggunaan kata “mentolerir” dan “menolerir”. Kedua kata itu sering dipakai oleh sejumlah orang dengan arti yang sama, tetapi sebenarnya mana yang lebih benar? Artikel ini akan membahas perbedaan antara mentolerir dan menolerir dan menemukan jawaban yang tepat.
Sebelum masuk ke dalam perdebatan tentang mentolerir atau menolerir, sangat penting untuk memahami konsep dasar dari kedua kata tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mentolerir bermakna “mengizinkan, memberikan toleransi”. Di sisi lain, menolerir didefinisikan sebagai “membiarkan, mengizinkan, memberi toleransi”. Dalam penggunaan sehari-hari, kedua kata tersebut memang memiliki arti yang serupa, namun perbedaan yang ada dalam pemilihan kata ini justru dapat mencerminkan kualitas penutur bahasa itu sendiri.
Hal yang menarik tentang mentolerir dan menolerir adalah bagaimana keduanya bisa digunakan dalam konteks yang sama, tetapi hanya satu kata yang benar menurut tata bahasa yang berlaku. Dalam artikel ini, kami akan memecahkan perbedaan antara mentolerir dan menolerir dan memberikan contoh penggunaan yang tepat untuk mempermudah pemahaman.
Jelaskan Apa Itu Mentolerir?
Mentolerir adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Belanda, yaitu “tolereren”, yang berarti “mengizinkan”. Dalam bahasa Indonesia, mentolerir digunakan dalam arti mengizinkan atau memberikan toleransi terhadap sesuatu atau seseorang. Ini sering dilakukan ketika seseorang membiarkan orang lain melakukan atau mengatakan sesuatu yang tidak sejalan dengan keyakinannya sendiri.
Contohnya, jika seseorang yang memiliki keyakinan agama tertentu mentolerir seseorang dengan keyakinan yang berbeda untuk melakukan ibadahnya, itu berarti bahwa orang tersebut memberikan toleransi pada keyakinan orang lain, meskipun dia sendiri tidak berpikir bahwa keyakinan itu benar.
Apa Itu Menolerir?
Menolerir adalah kata kerja yang berasal dari frase “me[n] + tolerir”. Dalam bahasa Indonesia, menolerir berarti memberikan toleransi pada sesuatu dan membiarkan sesuatu yang mungkin tidak diinginkan terjadi. Ini berarti bahwa seseorang bersedia untuk membiarkan atau mengizinkan sesuatu yang sebenarnya tidak diinginkan atau tidak disetujui oleh mereka.
Contohnya, jika seorang manajer mentolerir karyawan yang terlambat datang kerja tanpa memberi konsekuensi, maka sebenarnya manajer tersebut menolerir perilaku karyawan tersebut. Dalam ini, menolerir bisa digunakan sebagai alternatif dari kata “membiarkan” atau “mengizinkan”.
Perbedaan Antara Mentolerir dan Menolerir
Perbedaan antara mentolerir dan menolerir sebenarnya terletak pada subjek yang diberi toleransi. Mentolerir biasanya merujuk pada orang atau kelompok orang, sementara menolerir merujuk pada tindakan atau perilaku. Sebagai contoh, jika seseorang membiarkan tetangganya merokok di teras rumahnya, maka orang tersebut mentolerir perilaku tetangganya. Namun, jika pengurus apartemen membiarkan penghuninya merokok di dalam ruangan, maka pengurus apartemen tersebut menolerir perilaku penghuninya.
Ada juga perbedaan dalam arti yang terkandung dalam kedua kata tersebut. Mentolerir memiliki arti yang lebih positif dan menunjukkan sikap toleransi yang baik, sedangkan menolerir memiliki konotasi negatif dan sering dianggap sebagai sikap yang lemah. Namun, baik mentolerir maupun menolerir tetap dapat dipakai dalam arti yang sama, tergantung pada konteks.
Kata Toleransi dalam Mentolerir dan Menolerir
Kata “toleransi” yang terkandung dalam mentolerir dan menolerir adalah kata benda yang digunakan untuk menggambarkan suatu sikap atau perilaku. Toleransi mengacu pada keberanian untuk menerima perbedaan dan keberagaman dalam suatu masyarakat. Toleransi juga menjadi bagian penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam mentolerir, kata “toleransi” digunakan dalam arti memberikan izin atau mengizinkan orang lain berpikir atau bertindak sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Sedangkan dalam menolerir, kata “toleransi” digunakan dalam arti membiarkan atau mengizinkan sesuatu yang mungkin tidak disetujui atau diinginkan terjadi.
Kelebihan dan Kekurangan Mentolerir atau Menolerir
Kelebihan Mentolerir
Mentolerir dalam konteks toleransi memiliki banyak keunggulan. Pertama-tama, sikap toleransi dapat mengurangi konflik antara orang-orang yang berbeda keyakinan atau pandangan. Menerima perbedaan dapat membuat masyarakat menjadi lebih kompak, dan ini bisa menjadi penopang keutuhan suatu bangsa.
Kedua, sikap toleransi dapat meningkatkan kerja sama antara orang-orang yang berbeda dalam suatu organisasi atau perusahaan. Anggota tim yang toleran akan lebih mudah untuk bekerjasama dengan rekan mereka dalam mencapai tujuan bersama.
Ketiga, toleransi dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara pribadi. Menerima perbedaan dan menghargai orang lain membuat kita lebih terbuka dan dapat menambah wawasan yang kita miliki.
Kekurangan Mentolerir
Walaupun sikap toleransi memiliki banyak keunggulan, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, jika seseorang terlalu toleran, maka kemungkinan dia akan kehilangan prinsip dan nilai-nilai yang diyakininya. Terlalu banyak mentolerir bisa membuat seseorang kehilangan kontrol atas keputusan yang diambil dan menyebabkan hilangnya integritas.
Kedua, mentolerir yang berlebihan dapat memicu perilaku buruk pada orang lain. Jika seseorang merasa bahwa dia dapat melakukan apapun tanpa konsekuensi, dia dapat menjadi lebih sembrono dan tidak memperdulikan orang lain.
Ketiga, jika toleransi diikuti pada tingkat yang tinggi, maka kemungkinan besar akan terjadi kecenderungan untuk mengabaikan masalah dan konflik yang seharusnya ditangani. Ini dapat menyebabkan terhentinya proses pembelajaran dan perbaikan dalam suatu organisasi.
Kelebihan Menolerir
Salah satu kelebihan dari menolerir adalah kemampuannya untuk menghindari konflik. Dalam banyak situasi, lebih mudah untuk menolerir perilaku atau tindakan seseorang daripada mencoba memaksakan kehendak sendiri. Menolerir juga dapat menunjukkan sikap untuk memberikan kesempatan kedua atau kesempatan terakhir kepada seseorang.
Kedua, menolerir dapat meningkatkan kepercayaan pada hubungan antar manusia. Menerima kekurangan atau kelemahan orang lain dapat membuat orang lain merasa lebih dihargai dan diterima oleh rekan-rekan mereka, yang pada akhirnya bisa memperkuat hubungan antar mereka.
Ketiga, menolerir dapat mengurangi stres dan cemas yang ditimbulkan oleh konflik. Ketika seseorang memutuskan untuk menolerir sesuatu, dia bisa merasa lebih santai dan tenang dalam menghadapi situasi tersebut.
Kekurangan Menolerir
Walaupun menolerir memiliki keunggulan, ada juga kekurangan yang perlu diperhatikan. Pertama, menolerir terkadang dapat menjadi tindakan yang tidak bijak. Dalam beberapa keadaan, mungkin lebih bijaksana untuk memberikan sanksi atau tindakan yang tegas untuk mendapatkan hasil yang lebih baik daripada menolerir.
Kedua, menolerir yang berlebihan dapat memicu perilaku yang tidak diinginkan dari orang lain. Jika kita menolerir terlalu banyak, maka orang lain mungkin akan mengambil keuntungan darinya dan tidak menghargai kita sebagai sesama manusia.
Ketiga, menolerir bisa mengabaikan nilai-nilai dan norma yang ada dalam suatu masyarakat. Kadang-kadang kita harus berdiri tegak untuk prinsip dan nilai-nilai yang diyakini, terlepas dari apapun pandangan orang lain.
Tabel Perbedaan Mentolerir dan Menolerir
Mentolerir | Menolerir |
---|---|
Mengizinkan atau memberikan toleransi pada seseorang atau kelompok orang | Membiarkan atau mengizinkan sesuatu yang mungkin tidak diinginkan terjadi |
Mengacu pada orang atau kelompok orang | Mengacu pada tindakan atau perilaku |
Memiliki arti yang lebih positif | Memiliki konotasi negatif |
FAQ mengenai Mentolerir dan Menolerir
1. Apa artinya mentolerir?
Mentolerir bermakna mengizinkan atau memberikan toleransi pada sesuatu atau seseorang.
2. Apa beda mentolerir dan menolerir?
Perbedaan antara mentolerir dan menolerir terletak pada subjek yang diberi toleransi. Mentolerir biasanya merujuk pada orang atau kelompok orang, sementara menolerir merujuk pada tindakan atau perilaku.
3. Mengapa toleransi itu penting?
Toleransi penting karena mengurangi konflik antara orang-orang yang berbeda keyakinan atau pandangan dan meningkatkan hubungan antar manusia.
4. Apa hubungan antara mentolerir dan toleransi?
Mentolerir adalah salah satu bentuk dari sikap toleransi.
5. Apa kekurangan dalam mentolerir?
Kekurangan mentolerir adalah kehilangan prinsip, hilangnya kontrol atas keputusan, dan memperparah masalah dalam suatu organisasi.
6. Apa kelebihan menolerir?
Kelebihan menolerir adalah menghindari konflik, meningkatkan kepercayaan pada hubungan antar manusia, dan mengurangi stres dan cemas yang ditimbulkan oleh konflik.
7. Apa kekurangan menolerir?
Kekurangan menolerir adalah menjadi tindakan yang tidak bijak, memicu perilaku yang tidak diinginkan dari orang lain, dan mengabaikan nilai-nilai dan norma yang ada dalam suatu masyarakat.
8. Apa fungsi dari kata toleransi dalam mentolerir dan menolerir?
Kata toleransi digunakan untuk menggambarkan suatu sikap atau perilaku yang mengacu pada keberanian untuk menerima perbedaan dan keberagaman dalam suatu masyarakat.
9. Apa yang dimaksud dengan sikap toleransi?
Sikap toleransi adalah keberanian untuk menerima perbedaan dan keberagaman dalam suatu masyarakat.
10. Bagaimana toleransi bisa meningkatkan kualitas hidup kita?
Menerima perbedaan dan menghargai orang lain membuat kita lebih terbuka dan dapat menambah wawasan yang kita miliki, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas hidup kita secara pribadi.
11. Apakah menolerir dan membiarkan memiliki makna yang sama?
Ya, menolerir dan membiarkan memiliki makna yang sama dalam beberapa konteks.
12. Apa contoh penggunaan mentolerir dalam suatu kalimat?
Contohnya, “Saya mentolerir kepercayaan agama Anda, meskipun saya tidak sepakat dengan keyakinan Anda.”
13. Apa contoh penggunaan menolerir dalam suatu kalimat?
Contohnya, “Sebagai manajer, saya menolerir karyawan yang tidak memakai seragam, selama mereka tampil rapi dan bekerja dengan baik.”
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kami telah membahas perbedaan antara mentolerir dan menolerir dan menemukan jawaban yang tepat. Sementara kedua kata tersebut sering digunakan dalam arti yang sama, perbedaannya terletak pada orang atau kelompok orang yang diberi toleransi atau tindakan atau perilaku yang dibiarkan. Terlalu banyak mentolerir atau menolerir bisa memiliki kekurangan yang perlu diwaspadai seperti hilangnya prinsip atau mengabaikan masalah yang seharusnya ditangani. Namun, jika digunakan secara tepat, mentolerir